Kamis, 07 April 2011

Memahami Konsumen

Di era globalisasi dan pasar bebas, berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan antar merekpun semakin tajam untuk merebut konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai criteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya adalah ia akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu tinggi dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu pemasar perlu memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan, sehingga pemasar dapat memproduksi sebuah produk dan jasa sesuai kebutuhan konsumen.
A.    Konsumen
Menurut UU RI No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Menurut Sumarwan (2002), konsumen sering diartikan sebagai dua jenis, yaitu :
1.      Konsumen individu
Konsumen individu adalah konsumen yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.  Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, seperti kosmetik; anggota keluarga yang lain, seperti susu formula bayi; atau digunakan oleh seluruh anggota keluarga, seperti TV, furniture,rumah; juga membeli barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara atau orang lain. Tanpa konsumen individu, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak mungkin bisa laku terjual. Konsumen individu langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan. Konsumen individu adalah tulang punggung perekonomian nasional. Barang dan jasa yang dibeli dan langsung digunakan oleh individu adalah “pemakai akhir” atau “konsumen akhir”.  
Konsumen akhir dari suatu produk yang dipasarkan dapat dikelompokkan ke dalam empat variable segmentasi utama, yaitu segmentasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Berdasarkan segmentasi geografis, konsumen akhir dapat dikelompokkan ke dalam unit-unit geografis yang berbeda seperti wilayah, propinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. Dalam segmentasi demografis, konsumen dikelompokkan berdasarkan perbedaan umur, jenis kelamin, suku, latar belakang pendidikan dan pekerjaan serta kelas social. Secara psikografis, konsumen akhir dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup dan latar belakang penghasilan. Pengelompokkan konsumen berdasaran pengetahuan, sikap, tingkat pemakaian, status kesetiaan, manfaat dan tahap kesiapan pembelian merupakan pengelompokkan berdasarkan segmentasi perilaku (Kotler, 2002).
2.      Konsumen organisasi
Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga social, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit) yang membeli barang dan jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Seperti pabrik roti yang membeli tepung terigu untuk membuat dan menjual produk rotinya.

B.     Perilaku Konsumen
Menurut Engel, et al (1994) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994), perilaku konsumen adalah perilaku yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Sumarwan (2002), perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa serta kegiatan mengevaluasi.
Pentingnya mempelajari perilaku konsumen :
a.       Pemasar
Dengan mengerti perilaku konsumen para pemasar akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang diterimanya, sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai dan mampu bersaing lebih baik.
b.      Pendidikan dan Perlindungan Konsumen
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia merupakan suatu lembaga yang mendidik dan melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan konsumen. YLKI mendidik konsumen dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan sebenar-benarnya agar konsumen dapat mengidentifikasi adanya penipuan dan kecurangan dalam transaksi oleh produsen atau toko juga dapat memilih yang terbaik untuk dirinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar